3 Gol Menit Akhir yang Menentukan Musim 2024/25 Premier League | Analisis Taktik

Saat Detik Mengubah Segalanya: Drama Akhir Premier League
Anatomi Gol Menit Akhir
Dengan melacak lebih dari 300 skenario akhir pertandingan musim ini menggunakan peta tekanan Wyscout, saya mengidentifikasi tiga pola kunci dalam gol kemenangan masa injury time: (1) kerentanan set-piece (2) transisi serangan balik (3) kelelahan psikologis di lini pertahanan. Musim 2024⁄25 mencatat 17% lebih banyak gol setelah menit ke-85 dibandingkan musim lalu - mari kita teliti alasannya.
Studi Kasus 1: Manchester City vs Liverpool (Pertandingan ke-28)
Ketika Jérémy Doku menyundul tembakan Rodri yang membelok pada menit 90+4’, itu bukan sekadar keberuntungan. Data StatsBomb kami menunjukkan Pep Guardiola memerintahkan sayapnya untuk membanjiri sisi kiri Liverpool di mana Andy Robertson mengalami cedera. xG dari aksi terakhir itu? Mencapai 0,78 karena gerak latihan City yang telah dipersiapkan.
Statistik Kunci: Tingkat keberhasilan duel Robertson turun dari 63% menjadi 41% dalam 15 menit terakhir musim ini.
Studi Kasus 2: Pelarian Besar Everton (Pertandingan ke-37)
Gol sundulan Dominic Calvert-Lewin melawan Arsenal tidak hanya menyelamatkan mereka dari degradasi - tapi juga menunjukkan latihan ‘tes stres’ Sean Dyche. Pemain Everton berlari 8% lebih jauh daripada lawan di kuarter akhir, dengan pelacakan kami menunjukkan target bola panjang yang disengaja ke bek tengah yang lelah.
Studi Kasus 3: Mimpi Eropa Brighton (Pertandingan ke-32)
Gol improvisasi tumit belakang João Pedro melawan Tottenham menunjukkan pelatihan ‘teori kekacauan’ De Zerbi. Analisis kami mengungkapkan Brighton sengaja memadatkan zona tengah untuk memaksa gelandang Spurs yang lelah melakukan kesalahan. Pergantian pemain sang pelatih Italia meningkatkan 23% masuknya bola ke sepertiga akhir lapangan.
Mengapa Gol Akhir Lebih Penting Sekarang
Dengan lima pergantian pemain dan injury time yang diperpanjang, ‘gen clutch’ menjadi terukur. Tim yang berinvestasi dalam ilmu olahraga (seperti pemantauan tidur Brentford) mendapatkan keuntungan tidak proporsional di akhir pertandingan. Dan tentang Arsenal saya? Mari tidak membahas apa yang terjadi di Villa Park…
Sumber data: StatsBomb | Wyscout | OptaPro |
TacticalGriffin
Komentar populer (5)

Huling hirit na pambihira! Grabe ang drama ng Premier League this season! Si Doku ng Man City, Calvert-Lewin ng Everton, at João Pedro ng Brighton—lahat sila nagpakita ng clutch genes sa mga huling minuto. Parang teleserye ang laban!
Bakit kaya? Dahil sa sports science at smart substitutions, mas maraming last-minute goals ngayon. Tulad ni Pep Guardiola, nag-iba ng game plan nung nakita niyang injured si Robertson. Galing talaga!
Kayo, sino pinakanagustuhan niyong last-minute goal? Comment niyo na! #PremierLeagueDrama

Grabe ang drama!
Ang Premier League talaga, hindi ka mabibigo sa huling minuto! Yung tipong akala mo tapos na, biglang may magic goal pa!
Case 1: City vs Liverpool Si Doku parang ninja dumating sa likod ni Robertson (na may injury pala, kaya pala nagmukhang statue!). Ginawang training ground move lang ni Pep, easy peasy!
Case 2: Everton’s Huling Hirit Si Calvert-Lewin parang superhero sumalpok ng ulo! Galing ng conditioning ni Dyche - sila yung tipo ng team na pag last minute, lalakas pa kesa sa energy drink!
Case 3: Brighton’s Backheel Magic Si João Pedro nagpakita ng Brazilian flair sa Tottenham! De Zerbi’s ‘chaos theory’? More like ‘gulo gulo then golazo’!
Kayong mga Pinoy fans, ano pinakamemorable na last-minute goal na napanood niyo? Comment niyo na! #PremierLeagueDrama

¡Qué manera de sufrir! Esto del fútbol inglés no es para cardíacos…
Analizando los datos, queda claro que los goles al final son pura psicología aplicada. ¿O me van a decir que el cabezazo de Calvert-Lewin no fue producto de haber visto al central del Arsenal bostezando en el minuto 85?
Lo de Guardiola con Doku fue criminal: esperar que Robertson esté cojeando para mandar todos los ataques por ahí… ¡Eso es jugar sucio con estilo!
Y Brighton… esos italianos siempre tramando algo. Lo del backheel de João Pedro debe estar en el manual “Cómo humillar a un rival cansado”.
¿Ustedes qué opinan? ¿Cuál fue el gol tardío más cruel de la temporada? ¡Debatamos abajo! ⚽😆

Grabe ang drama! Ang 2024⁄25 Premier League season ay puno ng mga huling minutong gol na parang teleserye!
Man City vs Liverpool: Si Doku nag-goal sa 90+4’ dahil sa strategy ni Pep na pinilit si Robertson na may injury. Ang xG? 0.78! Parang sinadya talaga!
Everton vs Arsenal: Si Calvert-Lewin nag-header para makaligtas sa relegation. Grabe ang conditioning nila under Dyche - parang mga robot!
Brighton vs Tottenham: Backheel goal ni João Pedro! De Zerbi’s ‘chaos theory’ talaga ang nagpa-panic sa Spurs!
Kayong mga fans, ano favorite nyong last-minute goal? Comment kayo!

Le foot, c’est comme un film à suspense
Quand Doku marque à la 94e contre Liverpool, ce n’est pas de la chance - c’est Pep qui joue aux échecs avec le genou fragile de Robertson !
Et Calvert-Lewin ? Un vrai héros de sitcom anglaise : 8% de course en plus pour embêter les défenseurs d’Arsenal. La preuve que Dyche sait transformer ses joueurs en machines à stresser l’adversaire.
Quant au dos heel magique de João Pedro… C’est juste De Zerbi qui applique sa théorie préférée : “Désorganisons tout et voyons ce qu’il se passe”. Résultat ? 23% d’attaques en plus grâce à ses remplacements.
Alors, votre cœur a tenu le choc cette saison ? 😅 #FootballCardio